Repost Gunung Bromo (4 November 2009) Part 1

Keinginan untuk melakukan perjalanan ke Gunung Bromo ini terdorong oleh iming-iming dari teman saya yang baru kembali dari sana. Tanpa berpikir panjang saya langsung mengabari ke teman-teman kampus untuk nanti malam melakukan perjalanan ke Bromo, memang saya orangnya agak spontan dan alhasil banyak teman saya yang membatalkan ikut perjalanan, namun satu teman saya ‘Denny Setiawan’ berkata lain. “Jen(panggilan teman saya), uda pernah ke bromo ga sebelumnya?”tanyaku. “belum chan!”jawab denny. “hahahaha(sama)!”. Yah,Tanpa basa-basi pukul 7 malam 10 April 2009 saya nekat berangkat bersama Denny, dengan bermodal mie instan, panci, arang dan minyak tanah buat memasak.



Setelah melewati terminal Probolinggo jalanan teramat sepi, tak ada satupun kendaraan yang melewati jalan itu, padahal waktu masih menunjukkan pukul 9 malam. Karena takut akan hal-hal yang tidak di inginkan, kupacu Vixion-ku pada kecepatan 110 km/jam.
Sesampai di desa Cemorolawang, kami berputar-putar karena bingung mencari pintu masuk ke Gunung Bromo, akhirnya kami memutuskan untuk mencari warung kopi sembari untuk menghangatkan diri. Dengan berbasa-basi dengan orang sana, kami menanyakan jalan menuju Gunung Bromo, setelah mendapatkan petunjuk kami langsung menuju pintu masuk Gunung Bromo, setelah membayar akomodasi kita masuk dan beristirahat di gazebo sebelah pintu masuk, saat itu bulan bersinar begitu terang, tanpa sadar gunung yang terpampang di sebelah saya adalah gunung Bromo, Subhanallah!

Bromo, Batok and Semeru

Karena udara yang sangat dingin, saya dan Denny memasak mie instan dengan tungku yang di pinjami bapak penjaga pintu tadi, sungguh orang sana sangatlah ramah dan baik(thanks pakbro).

Setelah pintu palang menuju lautan pasir dibuka, kami di sarankan untuk mengikuti mobil-mobil 4WD yang menuju gunung Penanjakan, untuk melihat Sunrise. Kami turun dan langsung di sambut oleh lautan pasir yang baru saya tahu ternyata sangat sulit untuk di taklukkan sepeda saya. Berkalai-kali saya terjatuh tertawa terjatuh lagi tertawa lagi,haha. Setelah usaha yang begitu sangat, akhirnya kami sampai di Penanjakan, saya parkir sepeda dan mencari posisi tempat duduk yang wenak. Saya sempat minder dengan orang-orang sekitar yang membawa kamera super-seper, kamera gede-gede, sedangkan saya hanya membawa kamera saku,tak apalah 

noodle time @gubuk

Detik-detik kemunculansang surya sudah terasa, garis garis langit mulai terbentuk oleh sinar yang di pancarkan matahari, dari warna merah menuju warna gelap yang belum terjamah matahari sampai kabut kabut putih yang mendapat percikan sinar sungguh menakjubkan, mencoba menghangatkan kami yang lelah menantinya. Setelah puas menikmati sunrise sampai tubuh ini cukup mendapatkan rasa hangat saya dan Denny turun menuju Gunung Bromo.
Sesampainya di tempat parkir menuju gunung bromo, saya berjalan menaiki gunung bromo. Dengan pemandangan lautan pasir yang indah dan bentuk unik gunung Batok yang khas, rasa lelahpun hilang sampai di puncak gunung bromo,Huft!!!capek ternyata,hahaha.
Setelah puas berfoto ria, saya dan Denny menuruni gunung Bromo dan melanjutkan perjalanan ke kampung halaman, setelah keluar dari desa Ngadisari jalanpun menjadi berkelok-kelok, itu membuat perut kami menjadi lapar,sangat lapar. Kami memutuskan berhenti di salah satu tikungan karena disitu ada sebuah Gubug yang nyaman sekali. Kami mencoba mencari kayu karena pasokan arang sudah habis. Kami langsung memasak sisa mie instan tadi malam, huft survival banget dah!
Kenyangpun menjadi pertanda perjalanan harus dilanjutkan lagi. Saat perjalanan pulang si Denny yang menjadi sopir, rasa kantuk yang begitu sangat membuat saya tak sadar kalo saya sudah tertidur di salah satu Masjid di sekitar rumah si Denny, setelah saya mengantarkan si Denny kerumahnya, dilanjut saya pulang menuju rumah, mandi, makan dan tidur. Finish!

Terima Kasih buat bapak penjual syal yang sudah meluangkan waktu untuk bertukar cerita di gazebo dan bersedia meminjamkan tungkunya.
 

saya berdoa agar bisa kembali

me and tua bangka

sill Bromo and Batok

my ride, love you

me and my ride

tanjakan cinta?

pesona bromo dan budaya

i got you

still me and tua bangka

jalan pulang

penyambung nyawa



No comments:

Post a Comment