Sebenarnya detik jam dinding waktu itu tidak tau bahwa hari ini hari yang sangat spesial, Bagi keluarga kecilku, ini momen yang sangat istimewa, namun tak ada sepotong kayu maupun rotan untuk membingkai momen itu menjadi abadi. yah, memang waktu itu hanya bersimbolkan senyum dan kecupan, bahwa hari ini kita masih bisa melewati saat-saat terberat. dimana aku harus menahan malu pada sang waktu, aku harus menahan gengsi pada seorang penjual kopi yang aku datangi setiap hari dan aku harus menghela nafas siangku yang cukup berat waktu itu.
Namun, bagai air yang mengalir di sela rumbun-rumbun padi di siang hari, engkau selalu melemparkan senyuman semangat untuk membuatku menjadi pejantan tangguh. bahwa keyakinan itu ada untuk diyakini, kita mengerti ini hanya sekedar cobaan yang pasti berujung bahagia, yah benar, kebahagiaan memang kita sendiri yang menentukan, namun tak ada parameter untuk mengukur tingkat kebahagiaan.
 |
| Jum'at 18 Oktober 2013, 9.35 am |
Begitulah hari hari kita lewati, sampai saat ini kita bisa membingkai senyuman kita dengan abadi, kita ucapkan syukur pada Ya Rabbi, Maha segala pengatur perasaan, maha pemberi ujian, Aku bersyukur PadaMu Ya Rab, Engkau anugerahkan istri yang begitu kuat, istri yang begitu tabah menelan mentah mentah segala kekuranganku, hanya kuasaMu yang mampu menjadikan indah. Kini Engkau menambah kenikmatan itu dengan datangnya cahaya kecil kami yang telah Engkau tiupkan ruh kehidupan. Kami akan menjaganya, kami akan senantiasa membimbingnya dalam jalanMu Ya Rab, Jangan sungkan-sungkan mengingatkan kami kalau kita keluar jalur, Engkau telah memberikan kenikmatan yang terlampau batas. Terima Kasih Ya Allah atas hari bahagia ini, mungkin tidak ada momen yang spesial di hari ini, Namun KuasaMu dan KenikmatanMu yang tak terjemahkanlah yang mampu menjadikan hari ini sangat istimewa.
Alhamdulillah :)
No comments:
Post a Comment