Hujan Lokal di Madakaripura


Kalau tahun baru masehi, pasti jalan jalan ramai di sesaki para pengendara motor, mobil. Bahkan anak gowes pun banyak bertumpah ruah di jalan. Mereka merayakan tahun baru dengan cara yang amat sesuatu pokoknya, beda dengan tahun baruan umat islam, banyak yang menganggap tahun baru islam hanya sekedar tanggal merah biasa.

Butiran air yang makjleb
 Karena tak mau melewatkan momen tahun baruan, aku dan si doi merencanakan untuk ziarah, ntah sekedar jalan jalan atau mungkin cuma sekedar mengisi kekosongan di hari libur. kemudian aku berpikir untuk ziarah ke tempat bertapanya Om Gajah Mada, yaitu di air terjun Madakaripura, Probolinggo.

Masih dalam musim panas yang naudzubillah, aku langsung tancap gas dengan memakai kostum ala penjelajah padang pasir, sarung tangan, sarung kaki, penutup muka, kacamata dan pake jaket pastinya. melewati luasnya kota pasuruan dan setelah melewati perbatasan probolinggo lurus kurang lebih 5 km ada warung lesehan Pak Haji Soleh, nah di depan warung itu ada jalan menuju selatan, nah kemudian belok kanan mengikuti petunjuk jalan Wisata bromo & Air terjun Madakaripura.

Om Gajah Mada
Setelah mengikuti petunjuk jalan kita akan menemukan petunjuk jalan lain yang menunjukkan jalan menuju petunjuk jalan selanjutnya, ribet yah, haish. Pokonya ngalir ajalah, ga mungkin nyasar kok. setelah sampai pintu gerbang, bayar tiket 3000 per kepala, dan parkir 3000 per motor, saya dan si doi langsung di hadapkan patung Patih Gajah Mada lungguh silo mbek sendakep, kemudian kita mengikuti jalan setapak dan eits, jalannya ternyata buntu, bingung, dan ternyata jalannya tertutup longsor, jadi kita di haruskan turun nyemplung sungai, berenang, terhanyut dan naik ke permukaan lagi, hahaha lebay cak!

Track yang formal
Jembatan cinta?
Setelah berjalan santai kayak di pantai, kita melewati satu dua warung kanan dan kiri (btw, warung yang jualan gorengan, murah meriah lho, cuma 500/biji) dan setelah menikmati pemandangan yang sangat hijau, akhirnya dua bukit yang dari tadi mengapit kita dipertemukan oleh air terjun Madakaripura.

Aku berhenti sejenak, mendengar banyak celoteh orang dan si penjual, karena nanti katanya mungkin kalau saja, halah. nanti kita akan melewati hujan air terjun sejauh kurang lebih 50 meter, mendengar kabar burung seperti itu, dan di tambah kurangnya pengalaman. aku langsung menitipkan jaket dan membeli kantong kresek untuk tas hp dan lain lainnya.

Warung ini bisa buat penitipan, gratis lho !!
Aku dan si doi berjalan tersungkur menuruni sungai dan cilukba, ternyata gosip itu 100% benar dan bukan fake semata. karena kita ga bawa ganti baju, terpaksa dah kita menyewa payung, setelah payung berkibar dengan indah, dan makbyuuuuurrrrrr,akhirnya aku mendapatkan hujan pertamaku di sini, keren sekali. kita di paksa berjalan menyusuri sungai berbatu, sementara kita juga di paksa menerima guyuran dari air terjun, subhanallah banget pokoknya.

Subhanallah ya
Karena fokus dengan air terjun, si doi sempat terjatuh, dan sontak ati saya langsung makjleb, liat doi ane yang cantik terjatuh di sungai, lucu juga,hahahahaha. untung gpp ya sayang,hahahaha. lanjut kita menyusuri sungai dan alhamdulillah udah ga hujan, kita berdiam diri dan gak lupa mengabadikan landscape rintik air terjun yang indah, sambil menunggu butiran pelangi yang muncul karena bias cahaya matahari yang agak malu menusuk butiran air dari atas,sungguh makjleb.

Kemudian kita menusuri sungai, melewati tebing kecil berbatu, jangan lupa pegangan pokoknya, dan hati hati dengan batu yang licin. setelah melewati rangkaian perjalanan yang basah, akhirnya sampai juga di air terjun Madakaripura yang sesungguhnya, air terjun yang airnya bening setengah mati, segar dan menawan dan tinggi, 200 meter buuoooooookkk!!! pokoknya keren dah. di bawahnya juga lumayan ada genangan air yang agak luas dan dalam, jadi kita bisa berenang dengan santai, sayang banyaknya gelondongan kayu - kayu yang tidak di bersihkan oleh pihak pengelola.

Madakaripura
Dan karena kita basahnya masih setengah setengah,akhirnya kita memaksakan diri untuk basah, mencicipi segarnya air terjun Madakaripura. sempat juga kita di hadang oleh cowok berambut panjang dan bertato, eh ternyata mas mas itu mau nebeng minta fotoin, karena kameranya habis berenang, alias kameranya udah dobol kena air. "Mas, nanti kita nebeng minta fotoin ya, soalnya kita dari jauh mas, sayang kalo ga ada kenang kenangannya/(waow jauh) emang dari mana mas?/surabaya/waow surabaya, jauh ya mas,(jiah)".

 Udah puas dengan memotret orang asing, aku dan si doi langsung memuaskan hasrat berfoto kita, mencoba semua angel yang mungkin di raih, naik ke atas bebatuan dan merendamkan sebagian kaki di bawah air terjun. Akhirnya, setelah bosan potret sana potret sini, kita langsung turun dan kembali melewati hujan lokal tadi, namun kita sudah lihai mengambil spot untuk meminimalisir derasnya guyuran air dari atas,hehe.

Duo Madakaripura
Porter
Dengan mendapatkan basah yang cukup lumayan, kita kembali treking menyusuri jalan, sempat juga kita berhenti di salah satu warung penjual gorengan, ku pesan indomie goreng, sambil menunggu si ibu memasak dengan kayu bakarnya, aku dan si doi asyik mengganyam gorengan di depan kami, ote ote, tahu pun hampir ludes minta ampun."ini mas mie nya/kaleh teh anget nggeh bu" ahhh nikmatnya, selamat makan :p

Nggoreng ote ote
Setelah Alhamdulillah kenyang, kita lanjut trekking, masih sambil pota poto, ga terasa kita sudah nyampe parkiran, ternyata ruame banget yah, tambah siang tambah rame ternyata, mobil mobil berjajar memanjang, mungkin kebanyakan mereka habis menikmati sunrise di bromo kemudian siangnya meluncur dimari. waktu ku hampiri motorku, ternyata ada malaikat yang baik hati mencuci motor bututku, dan ternyata"mas,,,se ikhlasnya mas,tadi motornya uda saya cucikan/oh,,,"ternyata anak kecil ini malaikatnya,hehe "ni dek/makasih mas :)"

Kembali ke jalur yang formal
Apa yang aku dapat di sini banyak sekali, tempat yang sungguh indah, ga di pungkiri kalo Om Gajah Mada kepincut sama keindahan tempat ini. Well,makasih banyak buat si doi yang mau menemaniku travelling kali ini, terima kasih buat adik pencuci motor tadi, terima kasih buat mas bertato yang mau merepotkan saya. terima kasih semuanya, terima kasih Madakaripura :)

No comments:

Post a Comment