Kita Ke Papuma

Menjadi kemajuan yang sangat indah jika semua para pemudanya bersatu, Itulah yang mendasari perjalanan kami kali ini, para pemuda desa terpencil yang selalu bersemangat, yang selalu menginginkan hal baru, dan disinilah aku di lahirkan. Kita yang selalu haus akan kebahagiaan selalu mencari tau hal hal yang baru di luar sana. Hari minggu 15 Desember 2012 itu memang sudah di rencanakan, akan datang saat tawa kebersamaan menyelimuti kami, yess !! kita akan ke Pantai Papuma. Kita yang sudah lama menunggu kedatangan bis selama kurang lebih dua jam, di paksa menabung rasa kantuk dan capek sebelum perang. kita di suguhkan rasa ketidakpastian, namun, taaraaaa,,, bus kita akhirnya datang, kita absen, dan capcuss !!

Pantai Papuma

Hari minggu 15 Desember 2012 itu memang sudah di rencanakan, akan datang saat tawa kebersamaan menyelimuti kami, yess !! kita akan ke Pantai Papuma. Kita yang sudah lama menunggu kedatangan bis selama kurang lebih dua jam, di paksa menabung rasa kantuk dan capek sebelum perang. kita di suguhkan rasa ketidakpastian, namun, taaraaaa,,, bus kita akhirnya datang, kita absen, dan capcuss !!

Walking Shadow

Koplo hampir tak pernah lepas dari telinga kita, entah si Sagita, New Pallapa, atau pun Sonata. dari wiwik sagita, Evie Tamala sampai si imut Tasya. kita angkat jempol dan bergoyang, senggol sana senggol sini, ini panggung kami, panggung yang selalu membawa kedamaian, yang mencoba mempersingkat perjalanan jauh kami menuju Jember.

Setelah kurang lebih 7 jam karena banyaknya godaan dan gangguan teknis, kita akhirnya sampai di Pantai Watu Ulo jam 7 pagi, pintu gerbang menuju Pantai Papuma, di Pantai Watu Ulo kita bisa menjumpai toko dan warung penjual asesoris dan cemilan khas sana.

Toko Asesoris

Tiket masuk sudah terbayar, waktunya kita melanjutkan perjalanan dengan berjalan, yup, dari Pantai Watu Ulo kita berjalan sejauh 2 km, ada juga yang ngojek, tapi kenapa jauh jauh kesini untuk ngojek, ga ada estetika dan taste berpetualang,hahhh ngojek. setelah berjalan kurang lebih 15 menit kita sampai di Pantai Papuma, putih, biru dan HOT !!

Team Work, Tariiiiiik !!!

Sesampai di sana saya langsung menuju pantai, merasakan pasir yang dulu pernah saya injak di tahun 2011 silam, di bibir pantai aku menjumpai para nelayan yang berbaris memegang tali, ternyata mereka sedang menarik sebuah perahu ikan yang bocor dan tenggelam, langsung kulipat lengan baju dengan rapi, pakai kaca mata hitam, dan TARIIIIK !!!! seru saya bersamaan para nelayan, yeah,,, itu tempat asal saya, TARIK!!

Makan Besar besaran

Setelah puas mnelusuri pantai, aku langsung beranjak dan menuju tebing di ujung tanjung, mencoba melihat indahnya gugusan batu layar yang berlayar indah di sela sela pantai. Di pinggiran pantai banyak berjejer warung yang sama, jual Es Degan + Seafood, ada juga yang jual penyetan, mantaff pemirsa.

Untouched Beach

Di ujung  tebing aku mencoba melihat sekitar, di bawah sana aku melihat ombak dan pasir putih yang tak terinjak jejak manusia, masih putih dan bersih, dan kemudian aku mencoba nekat, menggapai pantai itu, mencoba melukis pantai dengan sekumpulan batu. Memang Panas sekali waktu itu, tak ada angin ataupun mendung, dan saat itu memang pantas untuk menyantap sego sambel khas sana, dengan satu buah kelapa muda yang segar dan dingin, hemmm.

Si Pelopor, Cak Tobeh

Aku dan Mereka

Mereka

Keceriaan yang sesungguhnya

Ouuh shit, You gotta problem men !!!

Huft, Alhamdulillah wareg, sekarang waktunya duduk diam di bawah pohon menyaksikan si kucung kucung bergiliran menjadi tumbal pantai, angkat dan ceburkan ke laut, hahaha. satu du orang ada yang kabur dan sembunyi, konyol ternyata.

just me

Dan begitulah keseruan kita, anak desa yang sudah beranjak dewasa, sudah cukup banyak mengalami perubahan, kalian sudah dewasa sekarang, jangan sampai salah jalan kawan, karena jalan kita masih terbentang jauh, masih banyak hal baik yang belum kita lakukan bersama, semoga hal seperti ini masih bisa berlanjut di kemudian hari,,, Thanks :)